September 15, 2011

Tulisan Terakhir

Well, tolong hidupkan musik nelangsa atau sendu sebagai background dalam membaca blog ini.


Sepertinya hari ini akan jadi hari terakhir gw bisa ngeblog dengan aktif. Later, mungkin gw akan sangat jarang ngeblog. Hal ini dikarenakan laptop jarahan dari sekolah prikitew ini akan dirampas oleh sekolah. Akhirnya mereka menyadari kalau gw yang telah menyandera barang ini. Mulai saat ini gw akan bekerja keras menjual apapun, termasuk jual diri kalau laku, demi mendapatkan Ipad impian gw. Gw harus pasang target. 3-6 bulan, bisakah? Ahhhhh....it's too long. Baiklah...bagaimana kalau merampok atau menjambret??? Dalam seminggu juga gw bisa punya gadget impian itu. Dan bila kalian peduli pada gw, tolong kirimkan nama-nama orang atau tempat yang bisa gw rampok atau jarah tanpa dikenai sangsi.

Salam sedih and miss me like crazy yah...... T_T

Busway

Masih inget lagu anak-anak yang judulnya “Pergi ke Kota?' Hmmm....kalo tidak salah liriknya begini:


Pada hari minggu kuturut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya

Tuk..tik..tak...tik...tuk...tik...tak...tik...tuk....
Tuk..tik..tak...tik...tuk...tik...tak...tik...tuk....suara sepatu kuda



Itu lagu amat populer jaman gw kecil. Pada jamannya lagu itu begitu pas dan cocok. Tapi sekarang sudah sangat tidak cocok karena tidak ada yang naik delman lagi, apalagi pergi ke kota bareng ayah. Hal itu sudah gw buktikan bareng wEwEeF.

Last sunday kita benar-benar gak punya kerjaan. Lalu muncul ide untuk melakukan suatu kegiatan yang agak menantang dan memacu adrenalin. Dan muncullah ide untuk mencoba busway baru dan pertama di Bali. Kami pengen tau gemana rasanya naek busway apalagi gw pengen tau rasanya berdiri bergelantungan sambil berdesak-desakkan, it's so challenging. Tinggal pilih spot yang bagus, mungkin bisa nemu pria bening yang bisa didesak-desak, he..he....

Setelah hom pih pah....diperoleh hasil hanya 4 anak haram yang bisa ikut aksi aneh ini. Ada gw (pastinya), Ipunk, Je, and Emon. Memang hanya kami yang masih leluasa keluar masuk rumah tanpa diharapkan kembali oleh orang tua kami. Dan..........disanalah kami berdiri, di halte busway dengan outfit yang agak saltum. Sambil menunggu bus datang, kami berpose di depan kamera ala ababil (ABG labil) tanpa peduli pandangan setiap orang yang lewat. Oh.....kami tidak sendiri ternyata. Ada sekumpulan bonek kecil yang juga ingin mencoba busway ini. Baiklah.......jadi kami tidak sinting sendiri. Akhirnya bus pun datang, dan..........cita-cita gw tercapai! Kursi sudah penuh terisi. Jadi kami harus berdiri bergelantungan. Ohhhh.....finally my dream comes true. Cuma yang melenceng dari cita-cita adalah, kenapa gw mesti desak-desakkan sama kupret-kupret ini. Si Ipunk and kawan-kawan kagak mau pindah and meper gw terus. Setelah bus bergerak, mulailah aksi narziz kami; berfoto-foto di dalam bus dengan kamera HP. Gw yakin kondekturnya punya banyak pertanyaan untuk kami tapi dia kalem aja liatin aksi kami karena kami adalah penumpang yang kesekian yang melakukan aksi narsiz di dalam bus. While kita jeprat jepret cari pose bagus untuk di upload di FB, si Ipunk melakukan aksi tepe-tepe ke kondektur bisnya. Kbetulan tampang kondekturnya lumayan. Kalau kayak gini caranya, pantes aja anak ini cepet dapet cowo dan cepet pula ngilangin cowo. Benar-benar tidak layak ditiru.
Sepanjang perjalanan itu bus penuh banget dengan suara kami. Maklum, suara satu orang wEwEeF setara dengan suara 7 orang. Nah....kalau 4 orang yang berisik sama dengan suara 28 orang. Ada beberap hal yang gw notice dari perjalanan ini:

1.Busnya murah dan bersih
2.Ini bus mau nyaingin trans Jakarta tapi kenapa kondekturnya keliling bus buat nagih bayaran plus tereak-tereak siapa yang akan turun di halte berikutnya.
3.Kondektur bisnya multi talenta. Selain harus bisa malakin penumpang, dia juga harus bisa jadi tukang parkir, especially ketika bis mau berhenti di tiap halte. Si kondektur harus bisa tereak-tereak 'maju...mundur...tarik...pas....' agar pintu otomatis bus tepat dengan posisi halte. (nah....apa bedanya dengan angkot biasa?????)
4.Busway ini tak akan pernah bisa on time, karena dia tidak puny jalur khusus. Akhirnya dia akan ngikut traffic.
5.Jalur bus ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan mood supirnya. Lah...kalo mood supirnya pengen beli nasi ke pasar Kreneng gemana coba? Bisa macet 3 hari dah. Ini bus semakin selevel dengan angkot.
6.Bus tidak punya persediaan kantong kresek bila ada penumpang yang mabok. Semestinya ada pedagang kresek di bus ini.
7.Bus kekurangan pedagang keliling. Next time kami mau jualan makanan ringan, kacamata, jual diri, sampai ngamen di bus ini.
8.Tiap penumpang baru yang kami temui, selalu dan pasti berfoto di tengah bis. Disinyalir mereka semua punya niat yang sama dengan kami, hanya ingin mencoba. Kalau begini judulnya 3 bulan lagi bis ini akan sepi penumpang yang sudah bosan mencoba.
9.Gw akan bersurat ke dinas perhubungan agar jalurnya ditambah sampai ke kota gw, jadi gak perlu bawa motor lagi kalau mau kerja. Masalahnya...kalau mau jalan-jalan atau mampir ke mall gemana?????


Seperti gw bilang tadi, kami akan turun di BTDC Nusa Dua karena disanalah pemberhentian terakhir busnya. Dari sana kami harus menunggu bus terakhir yang akan mengantar kami ke Sanur. While waiting the last bus, kami melakukan beberapa hal kreatip:

1.Foto-foto narsiz di hamparan rumput hijau
2.Menggoda satpam museum demi mengharapkan gratisan. Dan itu gagal. Ipunk kurang mengeluarkan auranya dalam kasus ini.
3.Meneliti kondisi pantai yang sudah acak kadul
4.Meneror pedagang di pinggir pantai agar dapat harga kelapa muda lebih murah. Itupun kami hanya beli satu dan ditambah dengan merampas tikar pedagang. Asli ini idenya Ipunk.
5.Beli lumpia. (Jauh-jauh ke BTDC cuma buat beli lumpia???????)


Dagang lumpia paling mahal coz lokasinya yang elit


6.Mengutuk semua harga-harga barang di daerah ini yang tidak manusiawi.
7.Wara-wiri di depan petugas-petugas DLLAJ yang manis dan lumayan. Kami sengaja bolak-balik dan foto-foto di depan mereka dan Ipunk terpanah oleh pandangan salah satu petugas manis itu. For the first time in my life gw liat Ipunk tiba-tiba jadi shy-shy goat. Meski kami sudah paksa dia dengan berbagai cara, tapi tetep dia tak pede melakukan manuver-manuver yang biasa dia terapkan. Padahal gw sudah bikinin script kayak gini:


Gw : Lu mesti pura-pura minjem sesuatu, kresek item misalnya. Jadi lu bisa bilang, “Pak, punya kantong kresek gak?
Ipunk : “Enggak. Memang untuk apa?”
Gw : “Buat persiapan di bus, takut muntah.”
Ipunk : Pasti ntu orang langsung gedubrag ngedengernya.
Gw : Tunggu dulu, lu jarang nonton OVJ yah. Lu lanjutin dengan, “Oooo jadi tak punya yah, tapi kalau nomor Hp punya kan?
Ipunk : ?????
Gw : Telpon rumah juga boleh. Kalau punya nomor togel yang akan tembus 3 angka, sekalian deh.
Ipunk : ??????????????????????????????????????? Gw beneran pengen muntah neh.
Gw : Kalau cara itu gak mau, lu coba pura-pura ketinggalan bus. Trus lu lapor ke dia minta antar sampai dapet taxi gitu ato at least temenin loe ampe dapet taxi.
Ipunk : Prasaan taxi ada di depan kita, buk. Kabeh lagi.
Gw : Oh iya yah.....
Je : Gemana kalau pura-pura jatuhin sapu tangan di depannya?
Ipunk : Puih...........itu cara jamannya Dono, Kasino, Indro
Gw : Ah tidak, jatuhin diri aja
Emon : Jatuhin HP
Gw : Gw yang nangkep kalo gitu.
Emon : Kita foto-foto
Gw : Ah betul......kita pura-pura jadi wartawan majalah remaja yang lagi meliput bus baru ini. Nah...sekalian minta pose mereka, tapi harus loe ndiri yang berfoto ama mereka yah, Punk.
Ipunk : Kagak mau
Je : woi...woi....busnya mau berangkat.
Gw : Nah kan....gw bilang apa. Hilang sudah kesempatan loe. Ileran dah loe di rumah.
Je : Ah tidak, paling minggu depan dia kesini lagi sendiri tanpa kita
Gw : Bih.......ckckkckckck.......
Ipunk : Tapi..ambilin nong fotonya.
Emon : Beh....
Je : Please deh....
Gw : Gw pengen boker nok.


Dan berangkatlah bus terakhir itu tapi baru beberapa meter kami stuck di jalan. Terlalu banyak mobil parkir sembarangan while busnya segede gaban. Awalnya penumpang tenang. 10 menit kemudian anak-anak mulai bertingkah. 20 menit kemudian penumpang mulai rusuh. Di tengah kerusuhan itu kami melihat petugas manis itu lagi. Dia mengatur lalu lintas agar bus bisa bergerak. Rasanya gw pengen mendepak si Ipunk keluar bus agar dia bisa at least tau nomor kolornya. Tapi yang dilakukan Ipunk adalah.....tidur ditengah kerusuhan. Setelah stuck selama 30 menit, akhirnya bus ini bisa bergerak kembali dengan lancar. Haduh....disini memang belum layak punya busway mengingat jalan-jalan disini sempit-sempit.

Di tengah perjalanan, naiklah seorang ibu bersenjata. Tampang ibu ini begitu lusuh tapi mengerikan dan kejam. Keranjang bawaannya penuh dengan senjata tajam. Dari pisau, belati, chopping knife, sendok kayu sampai parutan kelapa. Ah...ternyata ibu ini pedagang keliling. Lah gw ngarepnya disini ada dagang makanan bukan dagang sajam. Imajinasi gw langsung beraksi. Bagaimana kalau ibu ini tiba-tiba menyandera kami dan meminta bus menurunkannya di depan rumahnya yang disinyalir ada dipelosok sono. Lalu dia merampok semua uang kami dan menodongkan sekeranjang pisau ke kami. Dia pasti akan memaksa kami membeli semua dagangannya. Dan semua itu terbaca.

Je : Lu pasti ngayal kita disandera yah
Gw : Ha....
Je : Ibu didepan ini menodongkan senjata gitu ke kita
Gw : He...he...he....
Je : Please deh......tuh liat si Ipunk ngobrol santai sama ibu itu.
Gw : Ah......pasti si Ipunk komplotannya. Ato itu orang lain yang menyamar jadi si Ipunk. Lalu, dimana teman kita????
Je : Please deh. Lu laper tuh makanya pikiran loe meraja lela.
Gw : Iya nok. Kita makan apa yah
Je : Pizza aja
Gw : Apa saja gw rela


Dan berakhir sudah petualangan kami dengan busway. Kami akhiri petualangan ini dengan (tetep) berfoto-foto ria di depan traffic light. Kalau saja emak kami tau apa yang telah kami lakukan seharian ini, pasti mereka akan menyesal telah melahirkan kami.


Life is wonderful.

September 11, 2011

The Wedding of Ms. Lebay

Ooohh....belakangan ini benar-benar super suibuk sampai tak sempet ngeblog. Padahal sebenarnya gw minim ide seh. Pertama, karena kerjaan gw nambah. Di sekolah, gw makin di romusha dengan acara hajar menghajar tambahan tanpa bayaran, jadi agak diperlakukan hewani dalam kasus ini. Kedua, di kantor dapet tambahan gawean dan yang ini lebih manusiawi karena dibayar secara manusiawi juga. Ketiga, my lebay soul-mate nikah minggu ini dan gw sangat menunggu hari ini, hari dimana gw akan mengakhiri masa dirongrong kelebaian seorang queen of drama queen. Awalnya, gw and Ipunk berencana mengadakan bridal shower plus pajama party sehari sebelum Ms. Lebay ini pindah kandang. Tapi dasar wEwEeF, selalu mangkir dari rencana. Si Ipunk kayaknya udah ke dukun kebon sebelah buat minta terawang masa depan. Nah disana dia mungkin dilarang nginep bareng gw di rumah Ms. Lebay karena bisa berakibat fatal. Dan.....memang begitulah adanya. Dari awal minggu kepala gw udah tuing-tuing gak jelas akibat meromushakan diri 12 jam non stop tanpa jeda. The result, esoknya gw masih berbintang-bintang padahal hari itu gw mesti dateng ke nikahannya Ms. Lebay. Yah...dengan sedikit mempercantik diri, bintang-bintang itu agak berkurang, apalagi gw beredar and everybody was staring at me. Si ini nanya, si itu berbisik, si anu banting kursi (?????). So far semua baik-baik saja sampai tiba-tiba Ms. Lebay and emaknya ngasi kode-kode ke gw. Setelah gw terjemahkan kode itu menggunakan rumus aljabar, didapat bahwa kode itu berisi pesan bahwa gw disuruh menghidupkan lampu di TKP. Baiklah...I'm no one here, not family nor relative. Jadi gw merasa tersanjung diberi tugas itu. Setelah meraba-meraba semua dinding, akhirnya gw bisa selesaikan tugas mulia itu. Kembalilah gw melanjutkan aksi tepe-tepe di depan aki-aki bau tanah (karena cuma itu tamunya). Tak beberapa lama, kembali ibu anak itu bersengkongkol memberi kode rahasia tambahan ke gw. Kali ini lebih serius dan gw diminta mendekat. Setelah menyeruak kumpulan tamu dan mendekat ke Ms. Lebay's mum, gw dibisiki wangsit, “Tolong hidupkan lampu disemua ruangan rumah ini. Saklarnya ada di gudang.” Gw terdiam dan langsung mengangguk paham. Gw melangkah dengan semangat dan penuh haru. Betapa tugas yang sangat mulia kembali dimandatkan ke gw yang sebenarnya adalah tamu. Betapa mereka sangat menyayangi gw. Dan kembalilah gw meraba semua tembok, mencari saklar. Semua saklar gw coba bahkan steker tua pun ingin gw coba karena tak satupun lampu berhasil gw hidupkan. Dengan frustasi gw lari di tempat untuk mendapatkan inspirasi. Yak...inspirasinya adalah bertanya ulang dimana saklar yang benar. Dan begitu gw balik akan bertanya, ternyata semua lampu sudah hidup. Sontoloyo!!! Ini lampu perlu sepersekian menit buat menyala. Karena terlalu bersemangat, akhirnya bintang-bintang itu muncul lagi dan gw putuskan pulang buat mandi. 2 jam kemudian gw balik ke rumah Ms. Lebay. Yah anggap hari terakhir menginap sebagai lajang. Sampai disana gw langsung cari kasur. Harus tidur 'coz bintang-bintang di kepala gw sudah membentuk galaksi. Kamar tidur plus bed si Ms. Lebay gw kuasai dengan cara mengusir ownernya. Jadinya dia tidur di luar kamar beralaskan tikar. Dan sepertinya dia ingin balas dendam ke gw. Di saat gw ingin tidur tenang, dia menelpon suaminya. Mau bercanda, mesum-mesuman, or jungkir balik juga gw kagak peduli yang penting jangan keras-keras ato terdengar oleh kuping gw. Ini udah ada 2 galaksi di kepala gw. Tau gini gw tidur di rumah sajo. Setelah acara telpon menelpon selesai, kini giliran piaraannya yang beraksi. Nyamuk-nyamuk sengaja dikeluarkan dari kandangnya dan kenapa mereka senang sekali berputar-putar di kuping gw. Belumlagi siMaing,kucing kesayangannya menggerayangi gw. Sepertinya dia tidak rela tempat tidur tuannya gw sabotase. Tambah sakit jiwa dah gw. Aksi si Maing digantikan oleh suara ribut batuk Ms.Lebay. Makin yakin gw kalo dia gak trima gw tidur di kamarnya. Lah...gw kan gak maksa, dia yang merelakan diri. Aksi gonggongannya ini diharmoniskan dengan suara piring dan gelas yang dicuci emaknya tengah malam begono. Jadi mikir, yang nikah sopo, yang setres sopo. Kalo gini urusannya, gw harus lempar apapun itu ke tembok. Sayangnya barang-barang di dekat gw hanya laptop, kamera, perhiasan dan kabel roll. Dan begitulah sodara-sodara, ane kagak tidur seharian. Alhasil gw udah punya 5 galaksi pribadi di kepala gw. Dengan semua galaksi itu gw masih harus mengikuti upacara resmi anak laknat ini di rumah lakinya. Gw jamin bisa punya black hole di akhir acara. Setelah menegak entah obat apa itu yang gw temukan di ransel dan melakukan massage, akhirnya my sky is clear and no star at all. Dengan semangat 70 an gw berangkat ke TKP yang sesungguhnya gw tak tau pasti lokasinya. Begonya gw juga gak nanya kemaren. Tapi gw mantan si bolang, jadi hal sepele begini tak jadi masalah. Yah....masalahnya gw mantan, bukan si bolangnya. Yah itu...gw tersesat ampe ke kebon-kebon seram tak jelas. Karena merasa diri amat cantik dan mempesona hari itu, jadi gw langsung balik tancap gas ke jalan awal. Gw kutuk yang bikin peta di undangan ini. Benar-benar menyesatkan. Setelah tengok sana-sini akhirnya gw temukan juga lokasi sebenarnya dan ini lokasi benar-benar tak sesuai dengan peta!!!!! Sebagai korban peta jahanam, gw langsung menjambangi pengantennya di kursi pelaminan. Maksud hati ingin ngomel-ngomel frustasi, apa daya langsung di ambilkan kursi tambahan di sebelah pengantinnya. Yah....meski bingung, gw pede-pede aja ikut duduk. Jadi kami seperti trio kwek-kwek. Dan pastinya tiap undangan pada ngeliat gw sambil bisik-bisik. Pasti mereka pada heran kenapa ada ganjel nyempil di tempat pengantinnya. Ah..bodo...gw kan juga pengen tau rasanya duduk di kursi pengantin. Lagian kata orang bisa kena aura yang nikah, so bisa cepet nyusul katanya. Entah itu nyusul kemana. Pokoknya gw kapok nemenin orang yang baru nikah apalagi jenis drama queen begini. The first and the last dah. Lucky u, punk, pasti akan gw balaskan dendam ini ke elu suatu hari nanti karena kau sudah dengan sengaja membiarkan gw terjebak di alam tak jelas.