Januari 10, 2014

Ngegembel Trip-3

Third day is our last day. Capek kami belum hilang tapi......sudah harus berangkat pagi-pagi. It was Sunday and our last destination was Bugis Market. Flight kita jam 12, so gak bisa lama-lama karena harus cepat-cepat ke bandara. Lain halnya dengan si Ipunk yang flightnya jam 4 sore. Dia ngajakin kita ke Orchard Road nongkrong bareng bibinya. Busyet.....gue baru tau bibinya juga ikutan jalan-jalan ke Singapore, kalah dah emak gue. Karena gak mau cari masalah, jadi kita gak ikutan ke Orchard, langsung cap cus ke Bugis area. Nyampe di stasiun Bugis, wuih.......jalanan sepi. Okeh, baru nyadar kita kepagian. Hello....ini jam 8.30 pada kemana sih orang-orang. Marketnya juga belum buka (T_T).


Setelah nongkrong gak jelas mengawasi situasi, we decided to go to airport. Yah jalan-jalannya di Changi aja, banyak gratisan disana, tapi gak bawa oleh-oleh jadinya (sedih).



Setelah urusan check in dan tetek bengeknya selesai, kita langsung shopping di duty free. Cariin Baileys pesanannya Bobey dan shopping oleh-oleh bikin kita hampir ketinggalan pesawat. Gue jadi parno, gak mau kayak film Home Alone gitu. But finally we left Singapore dengan perasaan haru biru karena baru kali ini gue bener-bener liburan tanpa mesti mikirin hal lain selain liburan ini sendiri. Kalau ada yang ngajakin gue ke Singapura lagi buat liburan, gue gak mau. Why? Bali lebih indah. Singapore terlalu kaku menurut gue dan individualis banget. Everywhere we moved, orang-orangnya pada disumpel headset, so no chance for talking or even care to someone else. Prinsipnya 'do your own business.' Gue cuma cinta MRT nya karena kemana-mana jadi cepat dan mudah.

Mendarat di pulau tercinta, Bali, langsung aura Indonesianya kerasa. Pokoknya di hati gueh 'I Love Bali.' Beberapa menit kemudian pilot mengumumkan kami sudah mendarat dengan selamat dan menunggu tangga datang. Uuhhh........langsung hati gueh goyah. Penumpang udah pada berdiri buat turun, gue mah emoh berdiri because I know this is Indonesia. Analisa gue paling juga 10 menitan tangga baru datang, itupun penuh tali layangan. Maklum tangganya habis dipakai bebasin layangan di kabel listrik. Ngebayangin gitu Singapura yang sedikit pun tidak ditemukan kabel bergelimpangan diatas. Bukan berarti langit birunya bersih dari gangguan, pemandangan langitnya keganggu sama gedung pencakar langit, gak asik.

Nah kan benar 10 menit lebih tangga baru nyampai. Turun dari tangga sudah ada bis yang menunggu buat nganter kami ke terminal. Wah...bisnya diskriminasi banget. Di bis cuma bisa berdiri dan handle tangannya buat yang tingginya 170 cm ke atas. Bete gue 'coz cuma bisa gelantungan di tasnya adik gue. Nyampe di terminal mata gue nanar liat antrian di custom. Beda banget ama Singapore yang antriannya bisa dihitung dengan jari. Saat itulah adik gue histeris liatin bajunya Je. Anak itu pakai baju dengan kancing dibelakang semua and fortunately cuma 2 kancing teratas yang masih terkancing. It means dari pesawat dia udah pamer bra. Wah...mentang-mentang gak panuan dia tebar-tebar punggung. Untung gue baik hati dan gemar menabung sehingga gue mau bantu mengancingkan semuanya. Kalau sampai di imigrasi dia masih begitu, asli di parkiran banyak yang nawar. Keluar dari bandara, hati gue makin galau, antara love and don't like Bali. Secara gitu bandara Changi bersih dan rapi tapi disini gue lihat para supir taxi nungguin penumpang sambil duduk manis di lantai, ngopi plus main gaplek. (T_T)

Well, I think it's not a fantastic holiday but I like it. Jadinya gue pengen pergi ke Thailand or Vietnam for next destination. So, kumpulin duit dulu yang banyak. Gue juga masih punya cita-cita buat libura ke Jepang menjambangi Asako. Nah utuk kesana harus lebih gemuk lagi celengan gue. Sedangkan adik gue si kampret jatuh cinta gitu sama Singapura. Dia bahkan pengen kesana lagi buat balas dendam mengunjungi USS. Sampai-sampai tiket-tiket kami disentosa plus check in ticket masih digantung di dinding kamar. Busyetttt........niat amet ni anak. Next time gue pastikan dia kesana tanpa gue biar gue tau dia survive apa enggak yah dengan otak se dong-dong itu.

See u next holiday.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar